Kompor Magnet Solusi dari Karya Anak Bangsa
Bandung, UPI
Kelangkaan bahan bakar minyak tanah dan makin mahalnya harga gas elpiji ternyata bisa berdampak positif bagi mereka yang memiliki kreativitas dan kemauan untuk berinovasi. Ganjar Candra Sumindar adalah satu di antaranya. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UPI ini berhasil menemukan kompor yang tidak memerlukan bahan bakar minyak maupun gas elpiji dalam penggunaannya.
Kompor Magnet atau Komnet memanfaatkan induksi elektromagnetik yang dikendalikan oleh chip mikrokontroler yang memakai energi listrik. Perbedaan dengan kompor listrik adalah komnet ini tidak memiliki pijar yang ada pada kompor listrik sehingga lebih aman. Mekanisme kerja kompor magnet cukup sederhana. Energi listrik dialirkan ke kumparan induksi sehingga membangkitkan medan magnet. Adanya medan magnet ini akan membangkitkan arus dan menghasilkan panas. Pengubahan energi listrik ke energi panas berlangsung secara efektif, hampir tidak ada energi yang terbuang, sehingga dengan daya yang kecil kompor ini bisa lebih cepat mendidihkan air dibandingkan kompor gas.
Kompor inovatif ini menarik perhatian dari beberapa pihak televisi swasta yang ingin mengangkat karya anak bangsa, diantaranya adalah acara Radio Show di TVone dan Laptop Si unyil di Trans 7. Pengambilan gambar untuk Laptop si Unyil yang dilakukan pada tanggal 4 Desember yang lalu di Gedung FPTK. Pengambilan gambar sendiri dilakukan di beberapa tempat yaitu laboraturium Elektronika dasar dan Lobby gedung FPTK.
Ganjar yang kami temui ketika pengambilan gambar untuk program acara Laptop si unyil mendemokan teorinya dengan meletakan kertas di bawah alat penggorengan dan tidak terbakar, dan kami pun mencoba menyentuh alat masaknya dan ternyata
tidak terasa panas sedikitpun. Jadi dengan Komnet para orang tua tidak perlu khawatir anak-anak berada di sekitar mereka pada saat memasak.
Kelebihan lain dari Komnet adalah lebih irit. Konsumsi pemakaian daya listrik hanya setengah dari komsumsi daya kompor listrik. Jika dibandingkan dengan pemakaian kompor gas (tabung 3 kg) dengan biaya Rp. 2.700/hari dan kompor minyak tanah dengan biaya Rp.9.000/hari, maka dengan Komnet biaya bisa ditekan menjadi hanya Rp.720/ hari. Selain dari segi biaya, komnet ini lebih aman ,ramah lingkungan dan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Saat ini, Komnet sudah diproduksi beberapa unit dan mulai dipasarkan dengan kisaran harga Rp. 700.000 sampai Rp.1.5 juta. Jika dibandingkan dengan harga kompor konvensional harga KOMNET ini masih jauh lebih mahal, namun dengan sekian banyak kelebihannya bisa menjadi salah satu solusi untuk mengahadapi kelangkaan dan ketergantungan kita terhadap bahan bakar minyak tanah maupun gas elpiji. (Aldy Wiryadi G, Aziz M dan M.Arifin, Kelas Mata Kuliah Sistem Broadcasting Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan)
sumber : www.upi.edu
0 komentar:
Posting Komentar