Dedikasi GURU dalam Pendidikan


GURU TANPA TANDA JASA

 by Pebriani Rizki Ali

            Ada pepatah mengatakan, pendidikan adalah salah satu tonggak utama perubahan selain revolusi. Hal tersebut didasarkan pada paradigma bahwa melalui pendidikan kita merekonstruksi para pamuda calon penerus bangsa. Melalui pendidikan kita dapat melihat arah dan output dari generasi bangsa dalam memajukan negara ini. Subjek utama dari proses pendidikan adalah guru, jika tidak ada guru maka pendidikan tidak akan berjalan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan pasti akan selalu dikaitkan dengan guru. Guru digugu dan ditiru, peribahasa ini menjadi suatu gambaran yang menyeluruh bahwa guru merupakan model yang efektif dalam proses pembentukan karakter generasi bangsa. Melalui guru kita dapat melihat output dari generasi mudanya, ke arah mana berjalannya negeri ini bergantung dari guru, oleh sebab itu guru memiliki tanggung jawab yang berat dalam hal kemajuan suatu bangsa. Sehingga penghargaan bagi guru tidak hanya diaplikasikan dalam satu hari perayaan “hari guru”, tetapi perlu dihayati dalam diri bahwa kita tidak akan menjadi manusia sejati jika tidak ada guru.
            Berbagai skandal yang timbul baru-baru ini, memperlihatkan bahwa adanya penurunan esensi dari kinerja dan keprofesionalan guru. Hal ini dapat terlihat dari beberapa kasus yang membawa nama baik guru, contoh kasus guru yang melakukan tindak kekerasan kepada muridnya, guru yang terlibat kasus pelecehan seksual dan lain sebagainya. Tentu, hal ini menjadi PR penting bagi calon-calon guru terutama guru IPS dalam membentuk image guru yang baik. Apa yang dipikirkan masyarakat mengenai guru semakin menggeser, sehingga rasa terima kasih terhadap guru semakin pudar karena masalah-masalah tersebut.  Peribahasa “guru digugu dan ditiru” menjadi menggeser kepada makna negatif, guru dianggap menjadi contoh yang buruk terhadap maraknya kasus assusila dan penyimpangan remaja saat ini. Padahal untuk menjadi guru yang profesional tidak hanya modal suara dan modal uang saja. Akan tetapi diperlukan jiwa-jiwa yang kuat dan besar hati dalam membentuk pemahaman dan pemikiran siswa-siswanya agar menjadi manusia yang berguna.
            Apakah di era 21 ini masih ada guru yang mendedikasikan dirinya hanya untuk pendidikan?, bukan karena ingin dipuji dan hanya sekedar sampingan pekerjaan yang dapat memberikan keuntungan besar?. Hal ini selalu menjadi pertanyaan besar bagi saya. Baru-baru ini saya mendapatkan tugas PTK ke SMP, saya mulai berpikir dan menimbang sekolah mana yang cocok untuk dijadikan bahan penelitian. Kemudian saya ingat dengan salah satu sekolah yang dekat demgam rumah kosan, sekolah itu sudah didirikan sejak tahun 80an tepatnya didirikan oleh salah satu dosen dari Universitas pendidikan di Bandung. Sekolahnya kurang terawat, terutama fasililitas kelas yang minim. Hal tersebut menjadi sebuah tanda tanya besar bagi saya, dimana masih ada sekolah yang kekurangan fasilitas pendidikan padahal letaknya berada di daerah kota Bandung. Namun, yang membuat hati saya merasa sedih adalah salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut memiliki keterbatasan fisik, katakanlah memiliki masalah dalam penglihatan. Saya mulai berpikir bagaimana beliau bisa maksimal dalam mengajar di kelas apabila memiliki kekurangan seperti itu. Apalagi tugas guru tidak semudah membalikan telapak tangan, katakanlah perlu membuat perencanaan pembelajaran selama setahun dan semester, mempersiapkan RPP, mempertimbangkan metode dan media pembelajaran dan hal lainnya berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas.
            Namun, yang menjadi sorotan utama saya, guru tersebut memiliki jiwa yang kuat dan keuletan dalam mendidik siswanya. Apalagi, menurut keterangan dari beberapa orang sekolah tersebut merupakan kelas kedua bagi siswa-siwa yang tidak diterima di sekolah negeri dan sekolah favorit. Sehingga siswa-siswanya memiliki karakter yang khusus dan perlu penangan secara pribadi. Saya merasa guru tersebut tidak pernah mengatakan bosan dalam mengajar, setiap hari beliau datang ke kelas untuk mengajar walaupun setiap anak dalam kelas tersebut tidak banyak yang memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru ini. Metode yang digunakan pun hanya ceramah saja, karena mungkin keterbatasan fisik yang menghambatnya.
Bersambung.........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

bethathesh mengatakan...

wt010 aj11,jordan 11 cool grey,aj 1 travis scott,jordan 11s,jordan 4 travis scott,jordan 4 catus jack,jordan 1 high,jordan 4 unc,aj 1 royal

Posting Komentar